PALANGKA RAYA – Di era digital yang serba cepat dan terbuka seperti sekarang, peran orang tua dalam membimbing anak menjadi semakin penting. Akses anak terhadap teknologi seperti ponsel pintar, internet, media sosial, dan berbagai platform digital lainnya menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar dalam proses tumbuh kembang anak.
“Anak-anak sangat rentan terhadap dampak negatif dunia digital jika tidak dibimbing secara tepat,” kata anggota DPRD Kalteng Abdul Hafid.
Menurut Hafid, banyak konten yang tidak sesuai usia, kecanduan gawai dan interaksi di dunia maya yang berisiko terhadap anak. Diantaranya seperti perundungan siber (cyberbullying) atau kejahatan daring bisa mengganggu kesehatan mental dan perkembangan karakter anak.
“Oleh karena itu, orang tua harus hadir secara aktif, bukan hanya dalam mengawasi, tetapi juga menjadi pendamping dan teladan dalam menggunakan teknologi secara bijak,” ujarnya.
Pemerintah dan berbagai lembaga pendidikan juga terus mendorong peningkatan literasi digital keluarga dengan mengadakan pelatihan dan kampanye edukatif. Hal ini bertujuan menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat bagi generasi muda.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi digital, sekaligus tetap menjunjung nilai-nilai etika dan moral. (red1)
